Girlband Cherrybelle memiliki banyak penggemar yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke negara-negara lain. Tapi, ada juga pihak-pihak yang tak suka dengan mereka. Nah, bagi kalian yang masuk kategori haters, Cherrybelle menganjurkan untuk menonton film ini. Kenapa?
"Kalau kamu suka dance, kamu harus nonton film ini, kalau kamu haters, kamu wajib nonton film ini karena arti haters buat Cherrybelle akan kita ungkit di film ini dengan caranya kita, seperti caranya mereka," kata sang leader Cherly Jualiana Anggraeni kepada detikHOT.
Nah, bagi kalian penggemar berat Cherrybelle yang belum menonton, cerita film akan menampilkan transformasi Cheryl cs yang cukup berbeda dari biasanya. Dari segi cerita juga lebih variatif.
"Di film ini Cherrybelle yang biasanya pake tutu tutu pakai dress, kalian harus lihat film ini karena cherrybelle keren, swag, dan beda," ucap Brigitta Cynthia.
"Banyak pesan moral, dan juga film ini sangat menghibur. Nggak cuma drama, ada komedi. Becandaan kita yang nggak ke record di media, kita mau keluarin chibinya kita yang ga diketahuin masyarakat, tapi cherrybelle yang nggak berisik," lanjut Margareth Angelina seraya berpromosi.
Angel, Christy, Felly, Gigi, Kezia, Steffy, Ryn dan Cherly tergabung dalam girlband Cherrybelle. Sebagai sebuah girlband, menari tentulah menjadi hal yang utama.
Sosok pelatih, Andre (Deva Mahendra) kemudian secara tidak sengaja menjadi orang yang paling digemari oleh para personel Cherrybelle. Dipilih untuk melatih, ternyata sebuah momen 'Diam-diam suka' (yang juga judul lagu Cherrybelle) tidak mampu dihindari. Tapi, pertanyaan kemudian muncul, siapakah yang menyukai secara diam-diam?
Cerita di atas mewakili plot pertama cerita dalam film garapan Rizal Mantovani berjudul 'Crush'. Tapi, tentulah tidak sampai di situ, ada sebuah konflik keluarga antara Angel dan kakaknya, Karen (Yuanita Christiani) yang tidak pernah akur selama kurang lebih satu jam, menjadi plot kedua penarik emosi penonton.
Sampai tiba saatnya, girlband pelantun 'Brand New Day' itu harus berangkat ke Melbourne, Australia untuk menghadapi konfliknya yang ketiga. Sebuah momen di mana mereka harus mempertahankan keutuhan grup yang habis dicaci-maki oleh grup dance asal Negeri Kanguru tersebut.
Lantas, bagaimana momen perpisahan Annisa Rahma? Cerita pilu tentu itu ikut nimbrung di dalam film berduarasi 1,5 jam itu. Mengenai bagaimana gambarnya, mungkin akan lebih emosional apabila disaksikan secara langsung.
0 comment:
Posting Komentar